Visi, Misi dan Tujuan

Visi

“Menuju peserta didik berprestasi, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu memelihara budaya bangsa, dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”

Misi

1. Menumbuhkembangkan intelektualitas dan akhlak peserta didik.

2. Meningkatkan prestrasi akademik dan nonakademik peserta didik.

3. Menumbuhkembangkan kinerja, kesadaran dan tanggung jawab moral tenaga pendidik sebagai pengajar dan figur teladan.

4. Menumbuhkembangkan kinerja tenaga kependidikan untuk tercapainya layanan yang optimal.

5. Mengadakan dan meningkatkan sarana prasarana pendidikan untuk mencapai layanan yang optimal.

6. Mengembangkan hubungan yang harmonis antar seluruh komponen pendidikan untuk tercapainya proses pendidikan yang mantap.

7. Meningkatkan jalinan kemitraan dengan lembaga-lembaga lain, baik yang bergerak di bidang pendidikan maupun di bidang lainnya.

Tujuan Sekolah

Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah: meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Rabu, 23 Desember 2009

Kegiatan Kesiswaan

Kegiatan Ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Mangunjaya, yaitu :
  1. Pramuka
  2. Paskibra
  3. Palang Merah Remaja (PMR)
  4. Teater
  5. Kesenian (Degung)
  6. Olah Vokal
  7. Seni Musik (Organ)
  8. Remaja Masjid
  9. Basketball
  10. Volley Ball
  11. Sepak Bola
  12. Karate
  13. Jurnalistik
  14. Karya Ilmiah Remaja
  15. Tata Boga
  16. Tata Busana
  17. English Club
  18. Teknologi Informasi


Baca lebih lengkap...

Kamis, 17 Desember 2009

Sitem Pembelajaran

Pembelajaran di SMA Negeri 1 Mangunjaya sudah menerapkan sistem moving class. Artinya siswa berpindah-pindah kelas ketika pergantian pelajaran. Jika siswa ingin belajar Matematika maka harus masuk ke ruang Matematika atau jika siswa ingin belajar Biologi maka siswa masuk ke ruang Biologi.
Sistem moving class ini mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2008/2009 dengan kurikulum yang dipakai adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Program studi yang ada di SMA Negeri 1 Mangunjaya ialah Prodi IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan Prodi IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Insya Alloh pada tahun pelajaran 2010/2011 akan dibuka program studi Bahasa.
Pembelajaran di SMA Negeri 1 Mangunjaya dimulai pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 13.45 WIB dan istirahat 2 kali yakni pukul 10.05 s.d. pukul 10.20 dan pukul 11.55 s.d. 12.25.


Baca lebih lengkap...

Kamis, 27 Agustus 2009

Visi, Misi dan Tujuan

Visi, Misi
a. Visi

“Menuju peserta didik berprestasi, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu memelihara budaya bangsa, dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”
b. Misi

1. Menumbuhkembangkan intelektualitas dan akhlak peserta didik.
2. Meningkatkan prestrasi akademik dan nonakademik peserta didik.
3. Menumbuhkembangkan kinerja, kesadaran dan tanggung jawab moral tenaga pendidik sebagai pengajar dan figur teladan.
4. Menumbuhkembangkan kinerja tenaga kependidikan untuk tercapainya layanan yang optimal.
5. Mengadakan dan meningkatkan sarana prasarana pendidikan untuk mencapai layanan yang optimal.
6. Mengembangkan hubungan yang harmonis antar seluruh komponen pendidikan untuk tercapainya proses pendidikan yang mantap.
7. Meningkatkan jalinan kemitraan dengan lembaga-lembaga lain, baik yang bergerak di bidang pendidikan maupun di bidang lainnya.

Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah: meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.




Baca lebih lengkap...

Forum Komunikasi Alumni

Alhamdulillah organisasi alumni telah terbentuk dengan nama Ikatan Komunikasi Alumni (IKA) SMA Negeri 1 Mangunjaya, dengan susunan pengurus adalah :
  1. Ketua : Ojat Ruhiyat (Angkatan III)
  2. Wakil Ketua : Bodro Jono Wasito (Angkatan II)
  3. Sekretaris : Tresmanahwati (Angkatan III), Agus Galih Priyatna (Angkatan V)
  4. Bendahara : Enung Nurhayati (Angkatan II)
  5. Seksi Humas : Tatang Kurniawan (Angkatan III), Zakaria (Angkatan VII)
  6. Seksi Usaha : Tohiron (Angkatan III), Ivan Nuriyadi Irawan (Angkatan VI)
  7. Koordinator Umum : Kirman Efendi (Angkatan II), Budi Dian Wardaya (Angkatan III)
  8. Koordinator Angkatan I : Nurfauzan, Linlin Marlina
  9. Koordinator Angkatan II : Setiono, Lilis Trisnawati
  10. Koordinator Angkatan III : Andi Sutriaman, Ela Amaryani
  11. Koordinator Angkatan IV : Eko Dian Warsito, Uus Nurdiana
  12. Koordinator Angkatan V : Imanda Firmansyah, Anto Budianto
  13. Koordinator Angkatan VI : Nurisman Ali, Herni Setiarini
  14. Koordinator Angkatan VII : Sarwin, Rizki Febrian
  15. Koordinator Angkatan VIII : Suratman Adiono, Sri Hasanah
  16. Koordinator Angkatan IX : Kusin Adianto, Puspa Mandiri




Baca lebih lengkap...

Minggu, 09 Agustus 2009

Teknik Peliputan dan Penulisan Berita (Jurnalistik)

Irfa Razak (berbagai sumber)

A. Pengertian Berita

Kata berita berasal dari bahasa sansekerta, yaitu Vrit yang berarti ada/terjadi atau Vritta yang artinya kejadian/peristiwa. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.

Dalam bahasa Inggris berita disebut news, dalam Merriam Webster’s Collegiate Dictionary (Coth Edition, 1994) diartikan sebagai laporan peristiwa terkini (report of recent events) dan informasi yang tidak diketahui sebelumnya (unknown information).

Demikian makna news (berita) adalah informasi atau laporan peristiwa yang baru (new) terjadi. Banyak para ahli yang mencoba merumuskan definisi berita, namun tidak ada satupun yang dapat diterima sebagai rumusan tepat. Bahkan Bruce D. Itule mendefinisikan berita dengan mengemukakan sebuah contoh : “Jika seekor anjing menggigit manusia itu bukan berita, tetapi bila orang (manusia) menggigit anjing itulah berita”.


Ini dapat dimaknai, berita adalah informasi tentang kejadian aneh atau ganjil sehingga menarik perhatian publik. Demikian, sebagai pegangan arti dasar berita adalah laporan atau kejadian yang dilaporkan melalui media massa.

B. Nilai Berita

Sebuah peristiwa tidak bisa disebut berita jika tidak dipublikasikan di media massa. Tetapi tidak semua peristiwa layak dilaporkan kepada publik melalui media massa.

Untuk menentukan peristiwa mana yang layak dilaporkan dan layak dimuat (fit to print) untuk media cetak atau layak siar (fit to broadcast) untuk media elektronik kita harus dapat melihat apakah peristiwa itu mengandung nilai-nilai berita (new values) atau tidak, bila dianggap mengandung nilai berita berarti layak dilaporkan dijadikan berita.

Menurut para ahli, peristiwa yang dianggap memiliki nilai berita atau layak dijadikan berita, bila memiliki 4 unsur/karakteristik sebagai berikut :


1. Aktual

Aktual artinya peristiwa baru, hangat, sedang atau baru saja terjadi. Dalam unsur ini terkandung makna berita, yaitu informasi tentang sesuatu yang baru terjadi, tetapi dapat pula merupakan berita kelanjutan dari hari atau waktu sebelumnya. Dengan demikian tugas seorang wartawan adalah membuat orang menjadi tahu atau lebih tahu.

2. Faktual

Bahwa berita harus brdasarkan fakta dan benar-benar terjadi bukan fiksi(rekaan). Fakta muncul dari sebuah kejadian nyata, pendapat dan pernyataan. Dalam usnur faktual ini juga terkandung pengertian, sebuah berita harus merupakan informasi tetang sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan fakta itu tidak boleh direkayasa atau dimanipulasi.

3. Penting

Unsur penting disini meliputi dua hal, yang pertama berkaitan dengan tokoh (orang) yang terlibat dalam peristiwa itu. Kedua besar kecilnya dampak suatu peristiwa pada masyarakat, artinya peristiwa itu menyangkut kepentingan masyarakat dan orang banyak. Contoh persalan kenaikan tarif listrik, bencana, dll.

4. Menarik

Unsur menarik dari berita artinya memunculkan rasa ingin tahu dan minat membaca, seperti :

- Menghibur. (mengandung unsur humor)

- Sesuatu yang ganjil (peristiwa yang luar biasa, tidak lazim, dll)

- Memiliki unsur kedekatan (kedekatan geografis dengan mayoritas pembaca, kedekatan pribadi, dll)

- Mengandung Human Interest (Peristiwa yang menyentuh emosi, menggugah perasaan dan menumbuhkan simpati pembaca)

- Konflik (Unsur konflik berupa berita tentang pertentangan atau ketegangan. Seperti tawuran, peperangan, perpecahan ditubuh parpol, kisruh di pemerintahan, dll)

C. Jenis Berita

1. Berita Langsung

Laporan peristiwa yang ditulis secara singkat, padat, tegas dan apada adanya. Ditulis dengan gaya memaparkan peristiwa dalam keadaan apada danya, tanpa ditambah dengan penjelasan apalagi interpretasi.

Berita langsung terdiri dari dua jenis :

a. Berita Keras (Hard News) adalah laporan peristiwa besar atau sangat menggemparkan memiliki lebih dari segi aktualitasnya.

b. Berita Lembut (Soft News) merupakan berita pendukung dari informasi peristiwa atau gagasan yang sederhana.

2. Berita Opini

Berita mengenai pendapat, pernyataan atau gagasan seseorang. Biasanya pendapat cendikiawan, para ahgli atua pejabat mengenai suatu masalah atau peristiwa.

3. Berita Interpretatif

Berita yang dikembangkan dalam komentar atau penilaian wartawan atau nara sumber yang kompeten atas berita yang muncul sebelumnya, sejingga gabungan antara fakta dan interpretasi. Biasanya berawal dari informasi yang dirasakan kurang jelas atau tidak lengkap arti dan maksudnya.

4. Berita Mendalam

Berita yang merupakan pengembangan dari berit6a yang sudah muncul dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan. Bermula dari sebuah berita yang masih belum selesai pengungkapannya dan bisa dilanjutkan kembali.

5. Berita Penjelasan

Berita yang sifatnya menjelaskan dengan menguraikan sebuah peristiwa secara lngkap,, penuh data dan fakta yang diperoleh dijelaskan secara rinci dengan beberapa argumentasi atau pendapat penulisnya.

6. Berita Penyelidikan

Berita yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber. Disebut pula berita penggalian karena wartawan menggali informasi dari berbagai sumber, dengan melakukan penyelidian langsung ke lapangan.

D. Teknik Peliputan Berita

1. Mencari Berita

Untuk membuat berita seorang wartawan harus mencari data dan fakta dari suatu peristiwa itu. Peristiwa yang terjadi meliputi ruang lingkup sebagai berikut

a. Obyek Liputan

Peristiwa terencana/direncanakan seperti seminar, HUT dsb.

Peristiwa yang tidak terduga/tidak direncanakan misalnya kecelakaan lalu lintas, kebakaran, kriminal dsb.

Wawancara Ekslusif.

b. Sudut Pandang

Pernyataan paling menarik dari pembicara

Suasana Acara

Tema yang diangka dalam sebuah acara

Teknik, Prinsip dan Trik (TPT) mencari berita

1. Harus memiliki rasa ingin tahu.

2. Berita tidak akan datang sendiri, cari di lapangan.

3. Bergaul (berbicara) dengan berbagai kalangan. Perhatikan segala sesuatu yang ada di sekitar kita.

4. Ikuti perkembangan informasi dengan membaca koran/majalah maupun media televisi.

5. Jangan segan-segan meniru ide-ide dari surat kabar atau majalah lain, tetapi bukan menjadi plagiator.

6. Baca /cari pernyataan-pernyataan resmi dari para tokoh.

7. Cari informasi tentang berbagai kegiatan seperti seminar dan berbagai pertemuan, perayaan, dll.

8. Kunjungi tempat pusat-pusat keramaian (pasar, terminal, pameran, dll).

9. Konsultasi/diskusi dengan sesama wartawan.

10. Berbaur dengan masyarakat, jangan mengasingkan diri.

11. Melakukan renungan, kajian/analisa untuk memunculkan gagasan untuk memunculkan sebuah berita.

2. Peliputan Berita

Untuk memudahkan mendapatkan berita yang aktual dan faktual serta akurat, ada beberapa metode, diantaranya :

a. Wawancara

Metode ini adalah untuk menggali informasi, komentar, opini, data atau fakta tentang suatu masalah, fenomena atau peristiwa yang terjadi melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada nara sumber.

b. Beat System

Metode untuk mendapatkan berita yang mengacu pada bidang liputan, yaitu meliput berita/peristiwa dengan mendatangi secara teratur instansi pemerintah dan swasta atau tempat-tempat lainnya yang dimungkinkan munculnya peristiwa,m informasi atau hal-hal yang dapat menjadi berita. Dengan metode ini adalah pencarian berita dengan mangkal atau “ngepos” di tempat tertentu.

c. Follow up System

Adalah metode peliputan berita dengan cara membuat berita yang menindaklanjuti atau mengembangkan berita yang sudah muncul dengan cara melengkapi, mempertajam atau menekankan hal-hal tertentu dari berita tersebut., metode ini menghasilkan berita interpretatif, investigasi, berita mendalam atau berita penjelasna.

E. Penulisan Berita

1. Rumusan Umum Penulisan Berita

Susunan berita berbeda dari susunan surat, laporan, cerita pendek dan bentuk tulisan lainnya. Perbedaan ini ditentukan oleh tujuan penyampaian berita kepada komunikan dibandingkan dengan tujuan penyampaian surat, laporan dan sebagainya. Berita disampaikan kepada khalayak dengan tujuan agar pembaca memperoleh pengetahuan akan suatu informasi serta informasi itu berguna dan bermanfaat bagi dirinya.

Dalam menulis berita seorang reporter/wartawan mengacu kepada nilai berita dengan unsur/karakteristik utama yang terkandung dalam berita tersebut. Apakah berita itu termasuk memiliki nilai berita atau tidak. Kemudian dipadukan dengan rumusan umum peulisan berita yang lengkap agar pembaca tidak brtanya-tanya tentang berita yang dibacanya.

Rumusan umum penulisan berita dikenal dengan 5 W + 1 H :

What : Apa yang terjadi ?

Where : Dimana hal itu terjadi ?

When : Kapan peristiwa itu terjadi ?

Who : Siapa yang terlibat dalam kejadian itu ?

Why : Kenapa hal itu terjadi ?

How : Bagaimana peristiwa itu terjadi ?

The Art of writing (Seni Menulis)

Merupakan hal penting untuk menjadikan berita lebih menarik dan enak dibaca orang. Kita dapat memilih dan memilah mana yang akan dikedepankan dalam berita itu.

Pedoman bagi wartawan, hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan berita :

- Berita diperoleh secara jujur.

- Meneliti kebenaran suatu brita atau keterangan sebelum menyiarkan (check and recheck)

- Harus dapat membedakan antara fakta (kejadian) dengan opini.

- Menghargai dan melindungi sumber berita yang tidak mau disebutkan namanya.

- Tidak memberitakan keterangan yang diberikan secara of the record.

- Dengan jujur menyebut sumbernya dalam mengutip berita atau tulisan dari suatu surat kabar.

2. Struktur Berita

Secara umum struktur berita disusun seperti piramida terbalik, bagian atasnya (alinea pertama) terdiri bagian yang paling pentingh. Bagian terpenting dimuat sebagai alinea pertama untuk menarik perhatian pembaca.

Alinea pertama banyak disebut sebagai teras berita. Dalam bahasa Inggris disebut lead. Namun kiranya lebih tepat disebut inti berita.

Alinea kedua, mengandung penjelasan dari elinena pertama. Kalau persoalan yang dikandung oleh inti berita itu banyak yang penting, penjelasananya diberikan di alinea berikutnya..

Sesudah memahami lead/inti berita, barulah disusun judul berita. Jadi, bukan judul yang lebih dahulu disusun. Judul diperas dari inti berita.

3. Komposisi Tulisan

Susunan berita umumnya terdiri dari empat berita :

a. Head Line

b. Date Line

c. Lead atau teras berita

d. News Body, tubuh atau isi berita, dan bilamana perlu

e. Eye Catcher (Penarik Minat Baca) biasanya berupa kutipan isi berita atau ucapan nara sumber yang paling menarik.

4. Menentukan Sudut Pandang /Angle

Sebelum menulis berita (lebih jauh lagi sebelum melakukan wawancara), diawali dengan menentukan sudut pandang terlebih dahulu atau angle dari dari peristiwa yang akan dilaporkan. Angle memudahkan pembuatan lead (rencana wawancara) dan judul berita. Sudut pandang dimaksud adalah menentukan fakta mana yang dinilai paling penting dan menarik. Fakta itulah yang akan dikemukakan lebih dahulu. Jika kita memandang unsur Who yang paling penting, maka dikedepankan unsur itu.
Baca lebih lengkap...

Selasa, 19 Mei 2009

Profil

Deskripsi
SMA Negeri 1 Mangunjaya berdiri pada tahun 1998 berdasarkan SK Mendikbud Nomor 107/O/1997 tanggal 16 Mei 1997. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah unit gedung baru (UGB) yang sebelumnya bernama SMA N 1 Padaherang karena padam saat itu terletak di Wilayah Kecamatan Padaherang. Berdasarkan SK Bupati No. 421/Kpts.6-HUK/2005 tanggal 7 Pebruari 2005, SMA N 1 Padaherang berganti nama menjadi SMA N 1 Mangunjaya karena wilayah kecamatan Padaherang dipecah menjadi dua yaitu Kecamatan Padaherang dan Kecamatan Mangunjaya.
SMA Mangunjaya terletak di Desa Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Ciamis, tepatnya 7,5 kilometer sebelah timur Kota Padaherang. Lingkungan di sekitar sekolah cukup menunjang, karena sekolah dikelilingi permukiman penduduk yang masih relatif jarang, berdekatan dengan Kantor Desa Mangunjaya, Puskesmas, SMP 1 Mangunjaya dan beberapa sekolah dasar.
Letaknya yang tepat berada di pinggiran jalan raya dan di daerah batas Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah memberi dampak positif dan negatif tersendiri bagi sekolah sebagai wahana pendidikan. Di satu sisi hal itu sangat memudahkan bagi segenap warga sekolah baik dari Provinsi Jawa Tengah untuk mencapai lokasi sekolah, di sisi lain hal itu menjadi bagian dari peta kerawanan karena memudahkan para siswa untuk bersinggungan dengan kultur sosial budaya yang berbeda.
Berdiri di tengah lahan seluas 9.100 m2, SMA Negeri 1 Mangunjaya berkembang menjadi sekolah tipe B yang paripurna dan memiliki daya dukung terhadap lingkungan sebagai sekolah yang berada di kawasan pinggiran Wilayah Kabupaten Ciamis. Dalam menuju kondisi itu, SMA Negeri 1 Mangunjaya telah memperlihatkan berbagai prestasi yang dapat di banggakan, paling tidak dapat dijadikan tumpuan harapan akan tercapainya tujuan tersebut.
Baca lebih lengkap...

Jumat, 15 Mei 2009

Menunggu Kiriman Tulisan


Ditunggu kiriman tulisan baik dari guru ataupun siswa karena blog ini masih harus dikembangkan. Mari bersama kita berkreasi dan menuangkan fikiran dan bertukar informasi mealalui blog ini.
Baca lebih lengkap...
 

SMAN 1 Mangunjaya Copyright © 2009 dibangun dengan hati oleh Irfa Razak untuk Kepentingan Dunia Pendidikan